Sabtu, 16 Mei 2009

Pusat Informasi Majapahit (PIM)

Museum Purbakala Trowulan mulai dibuka pada tahun 1926 yang berada di jalan raya trowulan di dusun Kedungwulan Desa Bejijong Kecamatan Trowulan dengan tujuan untuk menyimpan dan menampilkan benda-benda hasil penelitian Oudheidkundige Vereeneging Majapahit (OVM) yang didirikan oleh Bupati Mojokerto, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro bersama Ir. Henri Maclaine Pont pada tahun 1924. Pada tahun 1942, ketika Jepang menginvasi Indonesia, museum ditutup karena Maclaine Pont ditawan oleh Jepang.

Pada tahun 1987 Museum Purbakala dipindahkan ke gedung baru, sekitar 2 Km di sebelah selatan dari tempat yang lama. yang tepatnya di depan kolam SEGARAN yang ada di dusun Nglinguk Desa Trowulan Kecamatan Trowulan. Gedung yang baru ini disebut Balai Penyelamatan Benda Kuno yang kemudian diganti lagi menjadi Balai Penyelamatan Arca (BPA). Namun hingga saat ini oleh masyarakat luas lebih dikenal dengan nama “Museum Trowulan”.

Sedang gedung lama digunakan sebagai Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur. Museum sebagai wahana rekreasi dan media pembelajaran budaya diharapkan dapat menjadi pencerahan dan memberikan kesan mendalam tentang kebesaran Majapahit dengan berbagai aspek kehidupannya.

Penyusunan masterplan pengembangan Museum Trowulan ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya pembelajaran budaya secara visual bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, dan generasi muda sebagai penerus bangsa pada khususnya. Diharapkan, dengan meneladani kebesaran Majapahit dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan serta rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Direncanakan Museum Trowulan ini akan dikembangkan menjadi Pusat Informasi Majapahit (PIM).

2 komentar:

  1. maaf saya sudah membaca semuanya di sejarah. he...he....,
    salam kenal dari saya
    www.dediksaifulloh.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Mantap infonya menyegarkan ingatan

    BalasHapus